Tipe Pengangkut personel lapis baja (APC)
Negara asal Indonesia
Sejarah pemakaian
Digunakan oleh TNI di Indonesia
Sejarah produksi
Perancang PT Pindad
Produsen PT Pindad
Spesifikasi
Tempur Lapis baja Monocoque
Pindad APR-1V atau APR-1V, dikenal juga dengan APR1V1[1] (Angkut Personel Ringan; bahasa Inggris : Light Personnel Carrier) adalah sebuah kendaraan militer lapis baja buatan PT Pindad (persero), Indonesia. Kendaraan ini dipergunakan untuk mengangkut personel atau dikenal dengan nama APC (Armoured personnel carrier), (bahasa Indonesia : Pengangkut personel lapis baja).
Pengangkut personel lapis baja ini merupkan cikal bakal dari varian APC buatan Pindad yang mulai dikembangkan dari varian yang menggunakan penggerak roda 6x4 dan kemudian dikembangkan menjadi APS 1 dan APS2 berpenggerak roda 6x6 kemudian dikembangkan kembali menjadi APS3 Anoa.
Pengembangan
Cikal bakal panser APC sebenarnya ada saat Pindad merakit tank Scorpio buatan Prancis. Setelah itu, Pindad kemudian membuat kendaraan water cannon (meriam air) dan membuat kendaraan militer APR (angkut personel ringan) 4x4 (APR1V1) yang digunakan TNI dan Brimob[1].
Pada 2002, PT Pindad telah memproduksi APR 4x4 yang menggunakan rangka dan mesin (undercarriage) Isuzu 120PS[2]. Yang diteruskan pada tahun 2004 - 2005 dengan menggandeng BPPT untuk memproduksi purwarupa (prototype) APS (Angkut Personel Sedang) 6x4[1], riset ini diteruskan dengan mengembangkan panser yang komponennya lebih menunjukkan kemandirian dengan membuat prototipe panser 6x6 beroda ban yang menggunakan undercarriage truk Perkasa, termasuk mesin 220 PS dan transmisi produksi PT Texmaco[2].
Purwarupa ini menjadi cikal bakal PT Pindad mengembangkan panser 6x6 dengan body dan sistim konstruksi monocoque, hingga sistim penggerak roda dan suspensi independen sesuai spesifikasi TNI[2] .
Referensi
^ a b c "PINDAD MEMBUAT PANSER" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Pikiran Rakyat Online. Diakses pada 14 November 2011.
^ a b c "BPPT-PINDAD BERENCANA KEMBANGKAN TANK UNTUK KEBUTUHAN TNI" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Dephan. 14 November 2011. Diakses pada 29 Oktober 2008.