Pindad APS-3 ANOA

Pindad Panser Anoa

Tipe     Pengangkut personel lapis baja (APC)
Negara asal      Indonesia
Sejarah pemakaian
Digunakan oleh           TNI di Indonesia
Sejarah produksi
Perancang        PT Pindad
Tahun  2006
Produsen         PT Pindad
Diproduksi      2006
Jumlah produksi          150
Spesifikasi
Berat   11 ton, 14 ton (combat)
Panjang           6 m
Lebar   2.5 m
Tinggi  2.5 m / 2.9 m (varian FSV)
Awak  3 + 10 penumpang

Tempur            Lapis baja Monocoque, STANAG 4569 level 3
Senjata
utama  Senapan mesin 12.7 mm, granat CIS 40 AGL
Senjata
pelengkap        2x3 66 mm peluncur granat asap
Jenis Mesin      Renault MIDR 062045 diesel turbo-charged 6 silinder inline , paket pendingin Behr
320Hp, 2500 Rpm
Daya kuda/ton            22,85 HP/ton
Transmisi         Otomatis, ZF S6HP502, 6 maju, 1 mundur
Suspensi          Suspensi Independen, batang torsi
Ground clearance        40 cm
Kapasitas tangki          200 liter
Daya jelajah    600 km
Kecepatan       90 km/j

APS-3 "Anoa" (kependekan dari Angkut Personel Ringan-3; bahasa Inggris :Medium Personnel Carrier) adalah sebuah kendaraan militer lapis baja buatan PT Pindad (persero), Indonesia. Kendaraan ini dipergunakan untuk mengangkut personel atau dikenal dengan nama APC (Armoured personnel carrier), (bahasa Indonesia : Pengangkut personel lapis baja). Nama ANOA sendiri diambil dari nama hewan Anoa yang hidup di pulau sulawesi. APS 3 ini dinamai anoa, yang merupakan salah satu jenis kerbau asli Indonesia. Purwarupa pertama kali di perlihatkan ke publik pada ulang tahun ke 61 TNI pada 5 Oktober 2006 di markas besar TNI, Cilangkap.[1][2]

Sejarah
Pindad APS-3 diperlihatkan secara resmi kepada publik pada Indo Defence & Aerosace 2008 pada tanggal 19 November [3] hingga 22 November, 2008 [4] setelah diperlihatkan pada parade militer TNI pada 5 Oktober 2008.[5]. Pada 30 Agustus 2008, 10 APS-3 telah diproduksi [6] dan rencananya akan diproduksi sebanyak 150 buah untuk TNI Angkatan Darat [7][8] untuk penugasan ANOA pada tahun 2009.[9]. 20 Panser ini diserahterimakan ke Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pertahanan, bagian dari kesepakatan dari 150 ke 40 unit saja karena krisis ekonomi.[10] 40 Panser tersebut akirnya dikirim sebagai komitmen PT Pindad untuk memenuhi pesanan total sebanyak 154 Panser.[11] 33 diserahkan kepada Kementrian Pertahanan pada 13 Januari 2010[12]. Pindad telah menerima suntikan dana pinjaman dari Bank Mandiri, Bank BNI 46 dan Bank BRI sebagai bagian dari pembayaran untuk manufaktur Panser-Panser tersebut [10]

Sejarah Penggunaan
Semenjak 9 April 2010 13 buah ANOA telah digunakan untuk mengawal misi perdamaian PBB di Lebanon bersama Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL [13]. ANOA 6x6 maupun 4x4 biasa digunakan untuk pengawalan kegiatan-kegiatan penting negara. Pada 15 November 2011 ANOA varian 6x6 yang menggunakan persenjataan Senapan Mesin Berat 7.62 mm digunakan sebagai kendaraan tempur untuk patroli dan penjagaan ring pada acara KTT ASEAN di Nusa Dua, Bali. [14] ANOA juga dipakai oleh Paspampres untuk pengawalan kunjungan-kunjungan presiden. Selain kegiatan resmi, ANOA juga dipakai untuk pengamanan car-free day di Bundaran HI. [15][16]

Pengembangan
Sejarah pengembangan Panser Pindad ini dimulai pada tahun 2003 sebagai hasil dari meningkatnya intervensi militer di provinsi Aceh. Selama Operasi Militer di Aceh, TNI Angkatan Darat meminta kendaraan angkut personel yang amatlah mendesak untuk transportasi pasukan. Pindad merespon permintaan ini tahun 2004, dengan APR-1V (Angkut Personel Ringan) [17] sebuah kendaraan lapis baja yang berbasis sasis truk Isuzu. Tetapi, order selanjutnya untuk 26 kendaraan lanjutanya dibatalkan karena Tsunami 2004.

Pindad meneruskan pengembangan APS dengan bantuan dari BPPT[18]. Purwarupa berikutnya adalah Pindad APS-1, sebuah rancangan 6x6 yang didasarkan dari sasi truk Perkasa buatan PT Texmaco [19]. Meskipun tidak dipilih untuk diproduksi, pengalaman yang didapat dari pengembangan APS-1 meyakinkan Tentara Nasional Indonesia untuk memberi lampu hijau kepada Pindad untuk membuat generasi selanjutnya dari ranpur Panser, Pindad APS-2 dengan ongkos produksi sebesar 600 juta rupiah perbuah.
Tahun 2006 Pindad dan BPPT memulai pengembangan APS-3 yang tidak hanya bisa bermanuver di darat tetapi juga di perairan dangkal dan danau. Pengembangan ini menghasilkan varian 4x4, dan selanjutnya disempurnakan untuk diaplikasikan kemampuan amfibinya untuk varian 6x6. Ujicoba purwarupa pertama dilakukan awal tahun 2007, dan pada 10 Agustus 2008, 10 panser pertama APS-3 ANOA diproduksi. Tahun 2009, panser pertama diserahterimahkan kepada kementrian pertahanan. [19]
Karena performa ANOA yang bagus dan program kemandirian alutsista yang sedang digalakkan oleh Departemen Pertahanan [20] Pindad melanjutkan pengembangan kendaraan-kendaraan tempur yang berbasis dari templat ANOA seperti varian logistik, recovery, ambulans maupun varian kombatan yang bukan lagi dikategorikan sebagai kendaraan angkut personel seperti ANOA IFV dan ANOA Kanon. [21][22]

Rancangan
ANOA APS-3 berbeda dengan pendahulunya (APS-1 dan APS-2) yang dikembangkan dari truk komersial. "Anoa" menggunakan badan berdesain monocoque berlapis baja. Sistem suspensi batang torsi baru dikembangkan untuk panser ini. Mesin dan transmisi menggunakan produk Renault dari Perancis. Sopir duduk disebelah kanan dan komandan duduk disebelah kiri dari kendaraan. Bentuk dan persenjataan ANOA amatlah mirip dengan kendaraan angkut personil buatan Prancis, VAB. [23] Perlindungan yang diberikan oleh lapisan baja dan rangka ANOA memiliki tingkat STANAG 3, yang berarti bisa menahan peluru kinetis hingga 7.62x51 mm Armor Piercing standar NATO dari jarak 30 meter dengan kecepatan 930 m/s serta bisa menahan ledakan ranjau hingga massa 8 kg di bagian roda gardan dan ditengah-tengah badan.
Persenjataan ANOA hingga saat ini ialah senapan mesin berat kaliber 12,7 mm dan 7,62 mm, senapan Remote Weapon System berkaliber 7,62mm dan pelontar granat berkaliber 40 mm. Untuk pertahanan diri ANOA dilengkapi dengan pelontar tabir asap 2x3 66 mm. [23] Di masa datang, varian-varian lain ANOA akan menggunakan meriam 20 mm dengan tambahan senapan mesin 7,62 mm diatasnya untuk ANOA IFV dan meriam 90 mm CSE Cockerill MKII buatan Belgia untuk ANOA Kanon.[22] Sumber penggerak dari ANOA ialah Mesin dan Transmisi Renault, tetapi opsi lokal sedang dikembangkan lebih lanjut. Mesin Renault yang dimaksud ialah mesin disel turbocharged MIDR 062045 yang berkekuatan 320 tenaga kuda. ANOA juga memiliki sistem peniupan ban yang disentralisasi.[24]

Jenis jenis Pindad ANOA
Berikut ini adalah Varian-Varian yang sudah dan akan diproduksi oleh Pindad: [25][26][27]

ANOA 4x4
Kendaraan taktis (rantis) beroda 4 yang termasuk jenis Armored Personnel Carrier (APC). Hanya dibuat sebanyak 4 unit untuk TNI AD dan belum ada kabar penambahan unit untuk varian ini. [28]

Panser Pindad APS-3 Varian 6x6 pada Indo Defence 2008 menggunakan cat skema PBB

ANOA 6x6
Versi beroda 6[29] yang paling banyak diproduksi, sebanyak 154 buah dibuat dan akan di gelar oleh TNI AD.[30] 13 unit ANOA bercat putih khas PBB dikirim ke Lebanon untuk misi perdamaian PBB [31] Model ANOA ini memiliki persenjataan standar 7.62 mm atau 12.7 mm yang dioperasikan secara tradisional, serta pelontar tabir asap berkaliber 66mm. [32]


Model terbaru dari ANOA 6x6 adalah ANOA V2 yang memiliki peningkatan teknologi tanpa merubah bentuk fisik ANOA secara drastis. [32] ANOA V2 ini memiliki kelebihan yaitu kupola yang berbentuk cembung sehingga bisa memantulkan peluru dengan lebih efektif, sistem ramp door yang mampu berfungsi manual maupun otomatis (apabila terjadi malafungsi elektronik pintu masih dapat dibuka dengan tangan), kursi yang bisa dilipat, Remote Weapon System berkaliber 7.62 mm sehingga tidak perlu menembakan senapan mesin dari kupola secara manual, serta sistem keamanan jendela yang dipermudah-dulu hanya bisa menutup jendela pengaman dari luar, sekarang mampu dilakukan dari dalam [32]. Varian 6x6 mampu membawa 13 personil baik V1 maupun V2, Varian V2 juga memiliki waterjet yang memungkinkan pergerakan lebih lincah di perairan dangkal. [21].

ANOA IFV
ANOA dengan peruntukan infantry fighting vehicle (Indonesia : kendaraan penempur infantri) yang tugasnya memberi bantuan tembakan dengan meriam berkaliber 20 mm, ranpur ini memiliki kesamaan bentuk dasar dengan ANOA Kanon, serta sama-sama memiliki roda 6x6. [33] Menurut Production Manager Special Vehicle Division PT.Pindad, Yadi Kussuryadi, ranpur ini berjenis IFV (Infantry Fighting Vehicle). "Ranpur ini didesain untuk mengantisipasi kebutuhan Batalyon Infantri Mekanis", demikian jelas Yadi. Ranpur ini memiliki 5 kru yaitu 2 personil temur dan 3 personil pengoperasi kendaraan. ANOA varian ini ditujukan untuk batalion mekanis sebagai kendaraan tempur bantuan untuk pertempuran infantri. [22] “Rencananya kami akan melakukan kerja sama dengan Korea Selatan pada 2012,” kata Direktur Produk Manufaktur Tri Hardjono di Bandung Jawa Barat, Selasa (1/11) mengenai pengembangan panser kanon dan IFV. [34]

ANOA kanon
Panser ini merupakan proyek pengembangan panser Pindad ANOA 6x6 . Sistem turet canon panser ini menggunakan CSE-90/MK-III buatan CMI Defense, Belgia. CSE-90 berkaliber 90mm ini juga dilengkapi dengan senapan mesin coaxial 7,62mm. Untuk perangkat komunikasi menggunakan Intercom set VHF/FM dengan fasilitas anti-jamming dan berkemampuan hopping channel. Peralatan pertempuran lainnya adalah teropong malam (Night Vision Google), GPS, dan perangkat sensor senjata. [35] Ada kemungkinan varian ini dinamai "tarantula" dan bekerja sama dengan Industri Pertahanan Korea Selatan dalam pengembanganya. [36] Varian ini ditujukan sebagai bantuan tembakan untuk batalion kavaleri. [22]

Varian pendukung
Selain varian kombatan, ANOA juga memiliki varian lain seperti Angkut Medis, Angkut Logistik, Armored Recovery Vehicle (berfungsi sebagai penderek ranpur yang mengalami kesulitan bergerak atau kerusakan parah) dan varian mortir. [21]

Varian Ekspor
Malaysia berminat untuk membeli sejumlah ANOA dari PT Pindad dan diberi nama Rimau yang berarti harimau dalam Bahasa Melayu. Tidak jelas apa perbedaan dari varian ANOA 6x6 yang standar [37], kemungkinan besar perbedaan ada pada mesin yang tidak lagi menggunakan mesin Renault tetapi menggunakan mesin Mercedes yang kapasitasnya sama-sama 7000 cc dan 320 tenaga kuda. [38]

Pengguna
Indonesia: 150 unit varian 6x6 dan 4 unit varian 4x4.[28]
Malaysia: 13 unit [39] kabar terbaru menyebut pembelian hingga 23 unit [40][38][41] lalu 32 unit [42]
Brunei: 13 unit [43][44]
Oman: 200 unit. [45]

Kemungkinan pengguna
Bangladesh: Kunjungan petinggi Bangladesh menyiratkan ketertarikan Bangladesh utk membeli beberapa unit.[46]
Nepal: Nepal dilaporkan menunjukan ketertarikan untuk membeli 28 varian 6x6 juga untuk misi perdamaian PBB.[4

Referensi
^ "Panser 6x6 Pindad" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Angkasa. 6 Oktober 2006. Diakses pada 29 Oktober 2008.
^ "Menhan: Pengadaan Panser VAB Dikurangi" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Antara News. 17 Februari 2009. Diakses pada 3 November 2009.
^ "Wapres Jusuf Kalla Buka Indo Defence 2008" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Angkasa. 19 November 2008. Diakses pada 10 Desember 2008.
^ "Panser Anoa Tipe Apc Unjuk Kebolehan Di Pameran Indo Defence 2008" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Tentara Nasional Indonesia. 21 November 2008. Diakses pada 10 Desember 2008.[pranala nonaktif]
^ "JK: Panser TNI Bukan untuk Parade" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Okezone. 29 Agustus 2008. Diakses pada 10 Desember 2008.
^ "Pindad Teracam Gagal Penuhi Pesanan Panser TNI" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Kontan. 30 Agustus 2008. Diakses pada 10 Desember 2008.
^ "Pindad Optimistis Selesaikan 20 Panser Pesanan TNI" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). 17 Juni 2008. Diakses pada 29 Oktober 2008.
^ "105 Kendaraan Tempur TNI AL Tak Layak" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Okezone. 8 Februari 2008. Diakses pada 11 Desember 2008.
^ "TNI Pesan 150 Unit Panser Di PT.Pindad" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). PAB Online. 31 Agustus 2008. Diakses pada 10 Desember 2008.
^ a b "Indonesia’s Pindad Makes Panser APC Delivery". 3 Maret 2009. Diakses pada 5 September 2009.
^ "PINDAD DELIVERS 40 UNITS OF 6x6 ARMOURED PERSONNEL CARRIER TO DEPARTMENT OF DEFENSE". PT Pindad. 1 Agustus 2009. Diakses pada 10 April 2010.
^ "PINDAD SUBMIT 33 PANZERS APC-2 6X6 TO THE MINISTRY OF DEFENCE". PT Pindad. Diakses pada 10 April 2010.
^ "Satgas Batalyon Mekanis Konga/Unifil Dapat Ranpur Baru". Diakses pada 16 November 2011.
^ "Military Armored Vehicle Posted for guarding the resort". Getty Images. Diakses pada 16 November 2011.
^ "ANOA diparkir".
^ "ANOA spotted". skyscrapercity.com member VRS.
^ "KSAD Pamer Panser Buatan Pindad" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Radar Tarakan Online. 10 Oktober 2008. Diakses pada 29 Oktober 2008.[pranala nonaktif]
^ "Panser Amfibi Beroda Ban dari BPPT" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Sinar Harapan. 29 Oktober 2008. Diakses pada 29 Oktober 2008.[pranala nonaktif]
^ a b "BPPT-Pindad Berencana Kembangkan Tank Untuk Kebutuhan Tni" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Diakses pada 10 Desember 2008.
^ "KEMHAN: PERLU KEMANDIRIAN DALAM PEMENUHAN ALUTSISTA". Diakses pada 17 November 2011.
^ a b c "ANOA2 revealed".
^ a b c d "spesies baru ANOA". sumber arc.web.id.
^ a b "serba serbi ANOA". Diakses pada 18 November 2011.
^ "military today mengenai ANOA". military-today.com. Diakses pada 18 November 2011.
^ "Pindad Siap Realisasikan Panser Pesanan Dephan" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Sinar Harapan. 20 Juni 2008. Diakses pada 10 Desember 2008.
^ "Pindad Serahkan Panser di Hari Jadi TNI" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Media Indonesia. 29 Agustus 2008. Diakses pada 10 Desember 2008.[pranala nonaktif]
^ "Full Anoa variants" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). kaskus.us (langitbyru). Diakses pada 25 November 2010.
^ a b "Dephan Tak Ada Kenaikan Kontrak Pembelian Panser" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Diakses pada 13 Oktober 2008.
^ "website resmi Pindad". Diakses pada 6 November 2011.
^ "Dephan Tak Ada Kenaikan Kontrak Pembelian Panser" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Diakses pada 13 Oktober 2008.
^ "Satgas Batalyon Mekanis Konga/Unifil Dapat Ranpur Baru". Diakses pada 29 Oktober 2011.
^ a b c "ANOA Makin gahar". Diakses pada 7 November 2011.
^ "Anoa varian baru 20mm?". Diakses pada 12 November 2011.
^ "Pindad Kembangkan Panser Kanon". Diakses pada 2 November 2011.
^ https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBXRwzfUVTDAg0n_hzFkBbeupzaf-fH1nCdodbix8DfhzahW1OEvnIZq-gaNP7jQNPTotJAtPlKP3jOmO0XOovRuO6t-xuXTcAL9m4gsGAMxWL7q5XuFHLArN9byXc6CeCaf2DAt9w2xSC/s400/IMG_0023.JPG
^ "Pindad akan produksi panser Tarantula". Diakses pada 29 Oktober 2011.
^ "Full Anoa variants" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). kaskus.us (langitbyru). Diakses pada 25 November 2010.
^ a b http://tempointeraktif.com/hg/bisnis/2011/08/07/brk,20110807-350489,id.html
^ "Panser anoa indonesia laris di pameran bridex brunei" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Diakses pada 30 Juli 2011.
^ http://alutsista.blogspot.com/2011/08/malaysia-pesan-23-panser-anoa-ke-pindad.html
^ finance.detik.com/read/2011/08/16/074050/1704404/4/malaysia-pastikan-beli-32-panser-anoa-buatan-pindad
^ "Malaysia ingin 32 unit Panser Pindad".
^ "Panser anoa indonesia laris di pameran bridex brunei" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Diakses pada 30 Juli 2011.
^ http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/09/02/brk,20110902-354337,id.html
^ "Pindad Kebanjiran Pesanan Panser" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Diakses pada 30 Juli 2011.
^ "Bangladesh Delegation Interested in Ss2 and Panzer Products of Pt. Pindad". PT Pindad. 29 Agustus 2007. Diakses pada 29 Oktober 2008.
^ "Pindad Pertimbangkan Pesanan Panser Dari Nepal" (dalam bahasa Bahasa Indonesia). Departemen Komunikasi Dan Informatika. 27 Februari 2009. Diakses pada 29 Mei 2009.

Pranala luar
PT Pindad Panser 6x6